Senin, 17 November 2014

DISCUSSION TEXT


Social function
To present (At last) two point of view about an issue.

Generic Structure:
1.      Issue
2.      Argument for
·         Point (S)
·         Elaboration (S)
3.      Argument Against
·         Point (S)
·         Elaboration (S)
4.      Conclusion

Lexicogrammatical Features:
1.      Focus on Generic Human and Generic Nonhuman Participants
2.      Use of
·         Material Processes, e.g. has produced, have developed, to feed.
·         Relational Processes, e.g. is, could, have, cause, are
·         Mental Prosesses, e.g. feel
3.      Use of Comperative: Contrastive and Consequential Conjunction.
4.      Reasoning expessed as verbs and noun (abstraction)

EXAMPLE:

            It has been noted that traditionally courts have granted divorces on fault grounds: one spouse is deemed to be at fault is causing the divorce. More and more today, however, divorces are being granted on a no-fault basis.
            Proponents of no-fault divorce argue that when a marriage fails, it is rarely the case that one marriage partner is completely to blame and the other blameless. A failed marriage is much more often the result of mistakes by both partners.
            Another argument in favour of no-fault divorce is that proving fault in court, in a public area is a destructive process that only serves to lengthen the divorce process and that dramatically increases the negative feelings present in a divorce. If a couple can reach a decision to divorce without  first deciding which partner is to blame, the divorce settlement can be negotiated more easily and, equitably and the post-divorce healing process can begin more rapidly.
            It can be concluded that whether or not the  divorce is fault will depend on the cause of the divorce it self. 

BIOLOGI --> METABOLISME

      

Metabolisme adalah proses penyusunan (anabolisme) dan pembongkaran (katabolisme) zat-zat dalam tubuh organisme.

A. Enzim
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim. Sifat-sifatnya sbb:
1. merupakan protein.
2. biokatalisator (katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah setelah selesai reaksi.
3. mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi.
4. tidak mengubah keseimbangan reaksi.
5. bekerja sangat spesifik, yaitu satu substrat satu enzim.
6. memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombionasi.
7. substrat “asing” berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi mempercepat reaksi disebut aktivator.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
1. konsentrasi substrat,
2. konsentrasi enzim,
3. temperatur,
4. prubahan pH.
B. Respirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi merupakan oksidasi senyawa organic secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
2. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu:
1. Glikolisis
•    berlangsung di sitoplasma,
•    berlangsung secara anaerob,
•    mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,
•    dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
•    berlangsung pada matriks mitokondria,
•    mengubah asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A,
•    dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk setiap
•    pengubahan molekul asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A.
3. Siklus Kreb’s
•    berlangsung pada matriks mitokondria,
•    mengubah Asetil Koenzim A menjadi CO2,
•    untuk tiap molekul senyawa Asetil Koenzim A
•    dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 3 NADH.
4. Rantai Transpor Elektron
NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen,
melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus kreb’s dilepaskan ke oksigen (sebagai senyawa penerima hidrogen terakhir), untuk membentuk H20 dengan melepaskan energi secara bertahap, satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan 2 ATP. Pada respirasi anaerob jalur yang ditempuh meliputi:
1. glikolisis
2. pembentukkan alhokol (fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat (fermentasi asam laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah ragi. Reaksi fermentasi adalah:
C6H12O6 (glukosa) → 2 CH3-CH2-OH (etanol) + 2 CO2 + E
contoh :
organisme yang melakukan fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu yang menyebabkan asamnya susu.

C. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukkan bahan\ organik dari bahan organik dengan bantuan cahaya
dan kloroplas. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi, yaitu:
1. Reaksi Terang
terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas, terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan oksigen. Jadi, oksigen dihasilkan dari H2O, reaksi tergantung pada cahaya untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia berupa ATP dan NADPH.
2. Reaksi Gelap
terjadi pada stroma kloroplas, reaksi yang dapat (bukan harus) berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP dan NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang, menggunakan daur Calvin (daur reduksi karbon, daur C-3) yang terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. karboksilasi adalah penambahan CO2 ke RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua molekul APG (Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim karboksilase,
2. reduksi adalah perubahan gugus karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam PGAL (Pospo Gliserat Aldehid),
3. regenerasi adalah pembentukkan kembali RuBp yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 yang berdifusi ke dalam daun melalui stomata.

D. Kemosintesis
Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia dan tidak diperlukan
klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Organismenya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa- senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan
untuk asimilasi karbon.
contoh bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus
contoh bakteri nitrat: Nitrobacter
contoh bakteri belerang: Thiobacillus, Begiatoa

E. Percobaan Tentang Fotosintesa dan Respirasi
1. Ingenhouz
tujuan: membuktikan pada fotosintesis dilepaskan oksigen,

obyek: tanaman air Hydrilla verticillata,
hasil: tanaman air yang ditutup dengan corong terbalik dan ditempatkan di bawah sinar matahari maka timbullah gelembung-gelembung gas (oksigen).
2. Engelmann
tujuan: membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil,
obyek: ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen,
hasil: hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen, hal ini terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena sinar.
3. Sachs
tujuan: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum,
obyek: daun yang sebagian ditutup dan reagent Yodium,
hasil: daun yang menjadi obyek dimasukkan ke air panas kemudian ke alkohol dan kemudian ke reagent Yodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup berwarna hitam dan yang ditutup tidak berwarna.


4. Percobaan Respirasi pada Hewan
tujuan: mempelajari respirasi pada hewan, melihatfaktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
kebutuhan oksigen pada hewan saat bernafas

http://fachruur.blogspot.com/2012/09/biologi-xii-ipa-metabolisme.html

PANCASILA


A.     Pokok-Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


(1)   Pokok Pikiran Pertama : Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(2)   Pokok pikiran Kedua ; Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
       Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dalam Pembukaan, dan merupakan suatu kuasa finalis (sebab tujuan), sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar untuk sampai pada tujuan itu yang didasari dengan bekal persatuan.       
(3)   Pokok Pikiran Ketiga ; Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
       Pokok pikiran ini dalam ‘pembukaan’ mengandung konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan permusyawaratan/perwakilan
(4)   Pokok Pikiran Keempat : Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
       Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang  Maha Esa, yang mengandung pengertian taqwa  terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab yang mengandung pengertian menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau nilai kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran keempat itu merupakan Dasar Moral Negara yang pada hakikatnya merupakan suatu penjabaran dari Sila Kedua Pancasila.


B.     Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar  1945

Dalam sistem tertib hukum Indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi), selanjutnya Pokok Pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945. Maka dapatlah disimpulkan bahwa suasana kebatinan Undang-Undang Dasar 1945 tidak lain dijiwai atau bersumber pada dasar filsafat negara Pancasila. Pengertian inilah yang  menunjukkan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. 
Rangkaian isi, arti makna yang terkandung dalam masing-masing alinea dalam pembukaan UUD 1945, rnelukiskan adanya rangkaian peristiwa dan keadaan yang berkaitan dengan berdirinya Negara Indonesia melalui pernyataan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia. Adapun rangkaian makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

(1)   Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya negara, yang merupakan rumusan dasar-dasar pemikiran yang menjadi latar belakang pendorong bagi Kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam wujud           terbentuknya negara Indonesia (alinea I, II dan III   Pembukaan).
(2)   Yang merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara Indonesia terwujud (alinea IV Pembukaan).

Perbedaan pengertian serta pemisahan antara kedua macam peristiwa tersebut ditandai oleh pengertian yang terkandung dalam anak kalimat, "Kemudian daripada itu" pada bagian keempat Pembukaan UUD 1945, sehingga dapatlah ditentukan sifat hubungan antara masing-masing bagian Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945, adalah sebagai berikut:
(1)   Bagian pertama, kedua dan ketiga Pembukaan UUD 1945 merupakan segolongan pernyataan yang tidak mempunyai hubungan 'kausal organis' dengan Batang Tubuh UUD 1945.
(2)   Bagian keempat, Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang bersifat 'kausal organis' dengan Batang Tubuh UUD 1945, yang mencakup beberapa segi sebagai berikut:
(a)     Undang-Undang Dasar ditentukan akan ada.
(b)     Yang diatur dalam UUD, adalah tentang pembentukan  pemerintahan negara yang memenuhi pelbagai persyaratan       dan meliputi segala aspek penyelenggaraan negara.
(c)     Negara Indonesia ialah berbentuk Republik yang  berkedaulatan rakyat.
(d)     Ditetapkannya dasar kerokhanian negara (dasar filsafat  negara Pancasila).

Atas dasar sifat-sifat tersebut maka dalam hubungannya dengan Batang Tubuh UUD 1945, menempatkan pembukaan UUD 1945 alinea IV pada kedudukan yang amat penting. Bahkan boleh dikatakan bahwa sebenamya hanya alinea IV Pembukaan UUD 1945 inilah yang menjadi inti sari Pembukaan dalam arti yang sebenarnya. Hal ini sebagaimana termuat dalam penje-lasan resmi Pembukaan dalam Berita Republik Indonesia tahun II, No. 7, yang hampir keseluruhannya mengenai bagian keempat Pembukaan UUD 1945. (Pidato Prof. Mr. Dr. Soepomo tanggal 15 Juni 1945 di depan rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia).'

C.     Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai berikut:
1.     Hubungan Secara Formal
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam pembukaan UUD 45, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1)  Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
(2)  Bahwa Pembukaan UUD  1945, berdasarkan pengertian ilmiah. merupakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
(a)        Sebagai dasamya, karena Pembukaan UUD 1945    itulah yang memberikan faktor-faktor mutlak bagi  adanya tertib hukum Indonesia.
(b)       Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum  tersebut sebagai tertib hukum tertinggi.
(3)  Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak tergantung pada Batang Tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
(4)  Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
(5)  Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat  diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia.
2.      Hubungan Secara Material
     Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut.
     Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945.
     Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti .secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi sumber bentuk dan sifat.
     Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah negara yang Fundamental, maka sebenarnya secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok  Kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila (Notonagoro, tanpa tahun : 40).
           

D.     Hubungan Antara Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945

Sebagaimana telah disebutkan dalam ketetapan MPRS/MPR, bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan satu kesatuan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, oleh karena itu antara Pembukaan dan Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak dapat dipisahkan. Kebersatuan antara Proklamasi dengan Pemburkaan UUD 1945 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
(1)  Disebutkannya kembali pernyataan Proklamasi Kemerdekaan dalam alinea ketiga Pembukaan menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan Pembukaan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
(2)  Ditetapkannya Pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan ditetapkannya UUD, Presiden dan Wakil Presiden merupakan realisasi tindak lanjut dari Proklamasi.
(3)  Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya adalah merupakan suatu pernyataan kemerdekaan yang lebih terinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkanya kemerdekaan, dalam bentuk Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan berdasarkan asas kerokhanian Pancasila.
Berdasarkan sifat kesatuan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, maka sifat hubungan antara Pembukaan dengan Proklamasi adalah sebagai berikut:
a)      Pertama, memberikan penjetasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap bangsa akan kemerdekaan, dan demi inilah maka Bangsa Indonesia berjuang terus menerus sampai bangsa Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan (Bagian pertama dan kedua Pembukaan).
b)      Kedua, memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu bahwa perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan hak moral itu adalah sebagai gugatan di hadapan bangsa-bangsa di dunia terhadap adanya penjajahan atas bangsa Indonesia, yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia itu telah diridhoi  oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan kemudian bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya (Bagian ketiga Pembukaan).
c)      Ketiga, Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakan Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh melalui perjuangan luhur, disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi sehjruh rakyat Indonesia (Bagian keempat Pembukaan UUD 1945).
Penyusunan UUD ini untuk dasar-dasar pembentukan pemerintahan jsegara Indonesia dalam melaksanakan tujuan negara, yaitu melindungi genap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan sejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa (tujuan ke dalam). ut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan adilan sosial (tujuan ke luar atau tujuan internasional).
Proklamasi pada hakikatnya bukanlah merupakan  tujuan, melainkan prasyarat untuk tercapainya  tujuan bangsa dan negara, maka proklamasi memiliki dua macam makna sebagai berikut.
(1)  Pernyataan bangsa Indonesia baik kepada diri sendiri, maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.
(2) Tindakan-tindakan yang segera harus dilaksanakan berhubungan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut.
Seluruh makna Proklamasi tersebut dirinci dan mendapat pertanggung jawaban dalam Pembukaan UUD 1945,sebagai berikut.
(1) Bagian pertama Proklamasi. mendapatkan penegasan dan penjelasan pada bagian pertama sampai dengan ketiga Pembukaan UUD 1945.
(2) Bagian kedua Proklamasi, yaitu suatu pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 aline IV. Adapun prinsip-prinsip negara yang terkandung dalam Pembukaan tersebut meliputi empat hal, pertama : tujuan negara yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan negara, kedua : ketentuan diadakannya UUD negara, sebagai landasan konstitusional pembentukan pemerintahan negara, ketiga : bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat, dan keempat : asas kerokhanian atau dasar filsafat negara Pancasila.

Berpegang pada sifat hubungan antara proklamasi 17 Agustus dengan Pembukaan UUD 1945 yang tidak hanya menjelaskan dan menegaskan akan  tetapi juga mempertanggungjawabkan Proklamasi, maka hubungan itu tidak  hanya bersifat fungsional korelatif, melainkan juga bersifat kausal orgtnis. Hal ini menunjukkan hubungan antara Proklamasi dengan Pembukaan merupakan suatu kesatuan yang utuh, dan apa yang terkandung dalam pembukaan adalah merupakan amanat dari seluruh Rakyat Indonesia tatkala mendirikan negara dan untuk mewujudkan tujuan bersama. Qleh karena itu merupakan suatu tanggung jawab moral bagi seluruh bangsa untuk memelihara dan merealisasikannya (Darmodihardjo, 1979 : 232,233).


Kamis, 13 November 2014

Terjadinya Pelangi


PELANGI atau BIANGLALA 

Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak dilangit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Pembentukan
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelangi









Motivasi Belajar

               Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Terkadang pula memerlukan motivasi belajar agar timbul semangat dalam belajar. berbagai macam yang dibuat sebagai motivasi pada diri tiap siswa. Ada yang pengalaman buruk yang menimbulkan ia termotivasi ada juga berkat saran dari orang tua maupun kerabat dekat. Pada kali ini akan membahas tentang Motivasi Belajar.


A. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.


B. Unsur- Unsur Motivasi Belajar
1.   Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita- cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita- cita siswa untuk menjadi seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Cita- cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2.   Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnyapengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan siswa menjadi ukuran. siswa yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang di kaitkan dengan kemampuan daya nalarnya).
3.   Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk karena begadang.
4.   Kondisi Lingkungan Kelas
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara guru harus berusaha mengelola kelas, menciptaka suasana belajar yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dalam rangk membantu siswa termotivasi dalam belajar.
5.   Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis belajar adalah unsur- unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.

C. Fungsi Motivasi Belajar

·        Mendorong manusia untuk berbuat. Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
·        Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
·        Menyeleksi perbuatan. Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut.

http://goenable.wordpress.com/2012/01/06/motivasi-belajar-pada-siswa-sma/

Jumat, 27 Desember 2013

(Cerpen)

KEKURANGAN TAK SELAMANYA MEMBUAT TERPURUK

 
           Tak tahu harus bagaimana lagi, tak tahu juga untuk berbuat apa. Gambar itu telah dihapus untuk yang sekian kalinya. Renata mulai sebal dan meninggalkan semuanya begitu saja. Sebenarnya ia sangat hobi dan suka menggambar, namun hari ini ia sedang tidak fokus untuk menggambar. Dia masih memikirkan perkataan Lena yang sanggat menyinggung hatinya. 
" Dasar cacat, nyusahin lagi! " 
" Dasar cacat, nyusahin lagi "
kata-kata itu sampai malam ini masih terbayang-bayang dalam pikiran Renata. Dia sadar, dia cacat. tapi bisakan Lena tak mengeluarkan perkataan itu dari mulutnya hanya karena Renata tak sengaja menabraknya. 
Renata memang mempunyai kelemahan, kaki kanannya diamputasi setelah ia mengalami kecelakan bersama pacarnya sekitar 2 tahun yang lalu. Ketika mengetahui Renata harus di amputasi, pacarnya meninggalkannya begitu saja. Namun itu semua telah menjadi masa lalunya, meskipun sampai sekarang ia belum bisa melupakannya begitu saja dan karena kekurangannya ia berfikir cowok mana yang suka dengan cewek cacat. Sehingga ia memilih untuk tidak mencintai siapapun. 
Dulu sebelum ia cacat, ia sangat dikagumi banyak laki-laki, keramahannya, kelincahannya dalam berbicara serta di imbangi postur yang tinggi dan wajahnya yang blasteran antara jawa dan kanada serta bola matanya yang berwarna coklat. Namun setelah kejadian itu, tak ada seorang pun yang mau berteman dengannya. Satu-satunya orang yang dapat mengerti dia hanya kakaknya yaitu Reyhan. Dia orang yang dapat mengerti dan sangat perhatian dengan Renata. Reyhan yang selalu mengajaknya pergi disaat ia jenih, Reyhan yang selalu mengantarnya ketika Renata membutuhkan sesuatu untuk dibeli. 
        Siang itu, cuaca begitu panas tetapi Renata masih duduk di kursi kayu halaman sekolah. sambil memegang sebuah pensil 2b dan secarik kertas, ia menggoreskan garis demi garis di dalam kertas itu. Renata memang suka sekali duduk disitu, selain nyaman tempat itu akan tetap teduh meskipun terik matahari begitu terlihat menerpa semua tempat. Tanpa ia sadari seorang laki-laki berjalan dari arah kantin dan kemudian duduk di samping Renata.
" Hey, kamu Renata ya " tanya lelaki itu.
Dengan gugup renata menjawab " iya ".
" Kenapa kamu sendirian disini, kenapa enggak sama temen-temen kamu? " tanyanya kembali. 
" Enggak, makasih " jawab Renata singkat.
" Oh iya, kenalin aku Dio " sambil menjulurkan tangannya kepada Renata.
Kemudian Renata pun menjulurkan tangannya sambil tersenyum dan berkata " Renata ". 
Di saat itu juga datang Reyhan, " Ren, ayo kita pulang! " ucapnya sambil berjalan ke arah Renata.Kemudian Renata mencoba berdiri dan tanpa disadari Dio membantunya berdiri. 
" Makasih, aku pulang dulu ya " ucap Renata sebelum berjalan meninggalkan Dio dan Dio pun hanya tersenyum.
        Sambil berbaring di kasurnya yang empuk dan nyaman, Renata tersenyum sendiri dan membayangkan kejadian tadi di halaman sekolah. Ia tak menyangkan ada seorang cowok bertubuh tegap, tinggi, putih dan dikagumi banyak cewek mau berbicara dengannya. Padahal selama ini tak ada satupun temannya yang mau berbicara kepadanya. Tiba-tiba Reyhan datang tanpa mengetuk pintu.
" Ciiiee, adik gue senyum-senyum sendiri. Kayaknya lagi kasmaran nih! " sindiran Reyhan.
" Apa sih lo kak! ngaco deh " jawabnya sambil menyembunyikan semuanya.
" Terus kenapa tadi senyum-senyum sendiri? " ucap Reyhan yang mencoba memojokkan Renata.
" Siapa yang senyum-senyum sendiri. Enggak kok! " jawabnya yang masih saja menyembunyikan.
" Udah deh Ren, lo gak bakalan bisa nyembunyi'in sesuatu dari gue. Pasti karena cowok tadi kan? " tebak Reyhan.
" Iya " kata Renata sambil tersenyum.
" Lo suka sama dia?" tanya Reyhan.
" Enggak tahu, cuman enggak nyangka aja dia ngajakin kenalan " ucap Renata.
" Yakin?? " desak Reyhan.
" Iya, udah deh kak! gak mungkin juga dia suka sama cewek cacat kayak aku! " jawabnya dengan nada lebih tinggi.
" Kok km ngomong gitu sih! " kata Reyhan yang sontrak perkataan Renata membuat ia merasa kasihan terhadap adik semata wayangnya.
Renata pun berpura-pura tidur dan beberapa menit kemudian Reyhan pergi.
        Hari pensi pun tiba, tepat tanggal 12 oktober sekolahnya mengadakan berbagai acara dan mendatangkan beberapa grup bend ternama. Malam itu Renata datang bersama kakaknya. Awalnya Renata tak ingin datang namun karena Reyhan memaksa dan menemaninya, akhirnya Renata mau untuk datang. Renata begitu senang, ia seperti tak mempunyai beban. Dilihatnya teman-teman yang sedang asik berbicara, berfoto-foto. Namun banyak yang melambai-lambaikan tangan ke arah panggung. Renata dan Reyhan mencoba mendekat, dilihatnya Dio yang sedang bernyanyi dengan alunan suaranya yang lembut dan merdu. Renata pun tak henti memandangi Dio yang malam ini sangat tampan.
" Ren, itukan temen lo yang waktu itu... " tanya Reyhan yang kemudian diputus ucapannya oleh Renata. 
" Iya " jawabnya singkat.
Itu semua tak berlangsung lama, Renata telat melihat penampilan Dio, sehingga hanya sebentar ia melihatnya. Kemudian Renata mengajak Reyhan duduk ditempat biasa ia menenangkan diri. Dimana lagi kalo enggak di taman halaman sekolah. Mereka berjalan dan tiba-tiba Dio memegang pundak Renata dari belakang sambil berkata " Ren!". Mereka berdua pun menghentikan jalannya. 
" Iya" jawab Renata.
" Kamu ternyata dateng juga? " tanya Dio. Renata pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.
" Gimana kalo kita duduk aja disana? " saran Reyhan.
" Oke " jawab Dio.
Mereka bertiga saling mengobrol dan akhirnya Reyhan pun mengenal Dio. Tiba-tiba handpone Reyhan berbunyi  dan ternyata telpon dari pacarnya.
" Kenapa kak? " tanya Renata.
" Gue harus jemput Nina sekarang nih Ren, jadi kita harus pulang " Ucapnya.
" Yaaaah " bilangnya sedikit kecewa.
" Kalo kamu masih pengen disini. Gimana kalo kamu pulang sama aku, nanti aku anterin deh " saran Dio.

" Aku sih mau, cuman itu kakak gue " ucap Renata sambil menoleh ke arah Reyhan.
" Yaudah kalo mau lo gitu, jaga adik gue ya bro " jawab Reyhan sambil menepuk pundak Dio.
" Oke bro, tenana aja " jawab Dio yang saat itu Reyhan berjalan meninggalkan mereka berdua.
         Mereka berdua melanjutkan mengobrol. Mereka begitu asik dan sekarang Dio menjadi lebih tahu tentang pribadi Renata. Dio sadar, Renata itu asik, ramah, apalagi saat tersenyum, sangat manis. Apalagi saat Renata bercerita tentang masa lalunya, Dio merasa terenyuh dan enggak nyangka Renata setegar itu dalam menyikapi masalahnya. Dio menjadi kagum dengan Renata dan ia muli care dengan Renata.
" Dio, kamu mau pulang kapan? " tanya Renata.
" Kamu mau pulang sekarang Ren? " Dio balik bertanya.
" Iya nih, udah malem juga " jawabnya.
" Yaudah, ayo kita pulang " ucapnya dan kemudian membantu Renata berdiri dan menggandengnya berjalan.
Semua orang yang ada di pensi begitu heran melihat mereka berdua, namun Dio menghiraukannya. Kemudian mereka berdua masuk dalam honda jazz merah dan seketika meninggalkan pensi yang hampir selesai.
" Makasih ya udah nganterin? " ucap Renata saat ia telah keluar dari mobil Dio.
" iya, sama-sama. Aku duluan ya! " ucapnya dengan senyum kearah Renata.
        Setelah obrolan mereka malam itu. Gini mereka berdua menjadi akrab dan benih-benih cinta pun mulai mendatangi hati mereka. Hingga di suatu hari, mereka berdua berada di suatu danau yang airnya jernih dan udaranya pun sejuk. Dio mencoba mengutarakan.
" Ren, apakah telah ada seseorang di hatimu? " tanya Dio dengan sedikit ragu-ragu.
" Mengapa kamu bertanya seperti itu? " tanya balik Renata.
" Jujur, semua telah ku pendam begitu lama. Kamu begitu baik, ramah dan tegar sampai aku kagum denganmu. Awalnya aku kira kamu itu cuek, pendiam, sukanya menyendiri. Tetapi dugaanku salah, kamu begitu asik. Dan semua itu membuatku ada rasa lebih untukmu. Ren, apakah kamu mau berada disisiku, mendampingiku untuk selamanya? " perasaan Dio yang selama ini ia pendam. 
Renata tak menyangka akan ada seseorang yang mencintainya, namun disisi lain..
" Dio, kamu bercanda kan? " jawab Renata sambil tertawa.
" Ren, aku serius untuk kali ini " ucapnya sambil menatap Renata.
" Gak mungkin, gak mungkiin !! " katanya sambil mencoba berdiri dan berjalan secepat mungkin meninggalkan Dio.  
" Renata!".
" Ren, tunggu! kenapa kamu pergi! " ucapnya  sambil berlari mengejar Renata.
Dio pun memegang tangan Renata agar Renata tak lari lagi.
" Dioooo! lo udah gila ya, mana mungkin sih kamu suka sama cewek cacat seperti aku ini!" ucap Renata dengan nada tinggi dengan air mata yang telah bercucuran dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Dio.
" Iya, aku memang udah gila Ren.Cintamu membuatku gila sampai seperti ini Ren! " ucapnya dengan nada tinggi juga.
" Tapi aku gak bisa Dio, aku gak bisa! " ucapnya dan meninggalkan Dio sendirian. 
            Sesampainya di halaman rumah, Renata mencoba berjalan lebih cepat dengan alat bantunya. Disaat itu juga Reyhan sedang menonton TV di ruang tengah. Rehan pun seketika terkejut melihat adiknya berlali kesusahan sambil menangis. Reyhan pun menghampiri adik semata wayangnya dengan tergesa-gesa.
" Renata kamu kenapa? " tanya Reyhan dengan nada rendah.
Renata langsung memeluk kakaknya dan tak menjawab apa-apa. Begitu lama Renata di pelukan kakaknya hingga tanpa Reyhan sadari Renata tertidur lelap. Memang sudah biasa Renata begitu jikalau mempunyai masalah.
Reyhan pun turun dan berpikir mengapa Renata sampai terisak-isak seperti itu. Dilihatnya dari jendela seorang laki-laki berdiri di halaman rumahnya dengan menyandarkan tubuhnya pada honda jazz merah. Ia mencoba menghambiri dan didekatinya.
" Dio, ngapain lo disini? " tanya Reyhan.
Dio pun menceritakan kejadian itu kepada Reyhan, setelah semuanya selesai Reyhan memahami semuanya.
" Bro, dia itu takut mencintai seseorang kembali. Apalagi semenjak dia harus menerima kakinya yang di amputasi. Dan dia berpikir tak akan ada seorang cowok yang bakalan bener-bener mencintainya " cerutu Reyhan.
" Gue tahu masalalunya. Tapi gue bener-bener mencintainya dengan tulus " jawab Dio
" Oke gue bantu lo " kata Reyhan.
           Dio masih menunggu Renata bangun, dengan ditemani Reyhan dan secangkir kopi Dio mencoba bersabar. 
" Gue keatas dulu ya bro! " kata Reyhan sambil berjalan ke kamar Renata.
Reyhan perlahan-lahan membuka pintu dan ternyata Renata udah bangun dari tidurnya.
" Udah bangun Ren? " tanya Reyhan.
" Iya, udah " jawab Renata.
Reyhan mencoba mendekati Renata dan duduk disampingnya.
" Ren, di bawah ada Dio tu " ucapnya perlahan-lahan dan ragu.
" Bilang aja gue enggak ada " jawabnya cuek.
" Udah deh Ren, gue tahu lo juga suka kan sama Dio. Tadi dia udah cerita semuanya ke gue. Dia juga bilang kalo di tulus mencintai lo " kata Reyhan yang berusaha meyakinkan Renata.
" Gak mungkin! " jawab Renata yang mulai sebal.
"  Yang penting lo temuin dia dulu gih, soalnya dia udah nunggu berjam-jam " ucap Reyhan.
Mau gak mau Renata harus turun dan menemui Dio. Renata perlahan-lahan turun dan mereka berdua berbicara dari hati ke hati.
" Ren, aku beneran sayang sama kamu. Aku tahu kamu takut buat jatuh cinta lagi. Tapi aku suka kamu bukan dari fisik Ren. Aku tulus mencintaimu dari sifatmu, sikapmu Ren. Percaya sama aku " ucap Dio yang berusaha meyakinkan Renata.
" Tapi Dio, kamu bisa dapetin cewek lain yang lebih cantik dan sempurna dari aku " saran Renata.
" Semua orang gak ada yang sempurna Ren. begitu juga dengan aku, pasti aku juga punya kekurangan! " masih berusaha meyakinkan Renata.
" Tapi Dio... " ucap Renata.
" Yakin lah Renata. Aku akan selalu ada buat kamu dan akupun menerima apa adanya dirimu. Dan aku janji gak akan membuatmu terluka " cerutu Dio.
          Akhirnya Renata pun menerima penjelasan Dio dan Renata menerima Dio disampingnya. Renata pun sadar bahwa cinta tak selamanya datang dari fisik, cinta juga bisa datang dari hati. Dan cinta dari hati yang tuluslah yang dapat membuat seseorang menerima pasangannya secara apa adanya. Fisik tak selamanya akan sempurna, suatu saat fisik akan berubah karena masa tuanya. Tetapi sebaliknya dengan hati, sikap dan sifat, tetap abadi dan tak akan berubah jikalau mau menjaganya.